Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hal yang paling krusial untuk menjaga tingkat kesejahteraan masyarakat, baik di perkotaan maupun pedesaan.
Namun seperti diketahui bersama, layanan kesehatan di desa dan kota itu terdapat perbedaan yang cukup signifikan. Pelayanan kesehatan di perkotaan bisa dibilang cukup memadai dibanding di desa.
Dari sisi kuantitas, jumlah klinik dan rumah sakit di kota lebih banyak. Belum lagi fasilitasnya juga sudah baik, dilengkapi dengan peralatan medis dan tenaga kesehatan yang memadai.
Bagi masyarakat yang tinggal di kota, mungkin akan lebih mudah untuk mencari klinik atau rumah sakit, karena biasanya memang lokasinya tersebar di mana-mana. Belum lagi akses transportasi umum tersedia 24 jam.
Berbeda dengan di desa, jumlah klinik di sana masih bisa dihitung dengan jari. Apalagi jumlah rumah sakitnya masih sangat terbatas menurut saya pribadi.
Ditambah minimnya transportasi umum yang tersedia, menjadi salah satu penghambat pasien untuk berobat. Jangan tanya taksi online ya, di desa saya belum terjangkau. Untuk taksi atau ojek online baru bisa dijangkau di daerah Slawi.
Ketika Sakit di Desa, Butuh Effort Ekstra
Jadi teringat beberapa tahun silam, tepatnya tahun 2014. Anak sulung saya, Nabil merasakan sakit pada perutnya. Sakitnya tidak bisa ditahan. Meski sudah diberikan obat warung, tetapi rasa sakitnya masih terasa.
Alhasil kami harus segera membawanya ke klinik yang lokasinya jauh di kota Slawi. Rumah kami memang di pegunungan, dekat ke kawasan wisata Guci, Kabupaten Tegal. Jumlah klinik dekat rumah saat itu masih sangat terbatas.
Pada malam itu, kami terpaksa menyewa mobil bak terbuka untuk menuju klinik, karena tidak ada angkot yang beroperasi, apalagi taksi online juga belum terjangkau. Saya dan ibu mertua naik di bak belakang, sementara istri dan anak saya duduk di depan. Jarak dari rumah ke klinik ditempuh kurang lebih 45 menit.
Beruntung kliniknya masih buka. Kami pun langsung mendaftar dan mengantri untuk dipanggil. Malam itu jumlah pasien lumayan ramai, jadi mesti sabar menunggu lama.
Setelah selesai diperiksa dan minum obat dari dokter, rasa sakit di perut berangsur membaik. Nabil sudah bisa ceria kembali. Kami semua pun merasa tenang. Kami bergegas menuju rumah lagi, karena hari sudah semakin malam.
Digitalisasi Klinik Bisa Bantu Tingkatkan Layanan Kesehatan Masyarakat
Menurut saya, sudah saatnya layanan kesehatan di desa, seperti klinik contohnya, mesti beradaptasi dengan teknologi digital dan internet. Tujuannya untuk apa? Ya jelas, untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mendapatkan akses kesehatannya.
Apalagi koneksi internet di desa saya juga sudah cukup bagus. Hampir setiap orang bisa mengakses internet lewat ponsel mereka. Bahkan masyarakat juga sudah bisa berlangganan IndiHome, karena memang sudah tersedia jalurnya.
Contoh sederhananya misalnya kita bisa mengecek daftar klinik terdekat, mengakses sistem informasi klinik hingga konsultasi pasien online. Semuanya bisa dilakukan lewat ponsel saja di mana saja dan kapan saja.
Proses pendaftaran juga bisa dilakukan secara online, jadi kita bisa janjian sama dokternya lebih mudah. Bisa tau kapan jadwal periksa dan dapat nomor antrian berapa.
Jika sudah terbantu dengan aplikasi klinik kecil, saya jadi lebih mudah untuk mendaftar sebelum berobat. Jadi tidak perlu menunggu terlalu lama. Atau bisa mendapatkan info dari klinik-klinik terdekat di rumah.
Solusi Digital Terintegrasi Persembahan dari Telkom Indonesia
Kabar baik datang dari Telkom Indonesia dalam upaya meningkatkan akselerasi transformasi digital di sektor usaha kecil dan menengah (UKM), termasuk sektor kesehatan yang cukup vital di masyarakat.
Telkom Indonesia melalui salah satu produknya bernama Indibiz Health, memungkinkan setiap pengguna untuk mengakses fasilitas kesehatan, mulai dari apotek, klinik hingga rumah sakit untuk mengirim informasi, seperti pengingat janji temu dan jadwal layanan secara otomatis.
Melalui notifikasi otomatis, pasien bisa menerima informasi yang tepat, sehingga memastikan mereka mendapatkan informasi seputar layanan kesehatan.
Konklusi
Memasuki era serba digital, sudah saatnya klinik-klinik kecil, terutama di pedesaan dibekali dengan sebuah aplikasi klinik kecil yang akan mengakomodasi kebutuhan setiap masyarakat.
Jika saja sistem ini sudah diaplikasikan di setiap klinik di desa, kedepannya nanti, proses layanan kesehatan masyarakat pedesaan bakalan jauh lebih efisien. Apalagi jika sudah mengandalkan cloud untuk klinik, semua data pasien akan tersimpan secara aman lewat penyimpanan online (cloud).
Digitalisasi klinik imbasnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat juga bukan?
Semoga bermanfaat!