Pada umumnya, para orang tua akan memasukkan putra putri tercintanya ke sekolah formal ketika usia anak sudah mencukupi. Namun, saat ini proses belajar mengajar tidak hanya dilakukan di sekolah formal saja. Seiring perkembangan zaman, tidak sedikit orang tua yang memilih metode pengajaran homeschooling dibanding belajar di sekolah formal.
Dengan berbagai alasan, para orang tua memilih metode homeschooling untuk proses belajar mengajar putra putri tercintanya dari rumah saja. Mungkin saja orang tua memiliki pertimbangan lain untuk memberikan pelajaran di rumah saja, sehingga memutuskan untuk memilih homeschooling.
Jika Anda memiliki rencana untuk mendaftarkan anak memilih homeschooling tidak masalah. Namun pastikan Anda mengetahui terlebih dulu apa saja kelebihan dan kekurangan homeschooling. Agar nantinya proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala yang berarti.
Homeschooling adalah proses belajar mengajar yang dilakukan secara penuh dari rumah saja. Biasanya guru akan melakukan kegiatan pengajaran di rumah anak.
Lantas, apa saja kelebihan dan kekurangan homeschooling yang perlu orangtua ketahui? Berikut ulasan lengkapnya guys!!
Kelebihan Homeschooling bagi Anak-anak
Mari kita lihat apa saja kelebihan atau keunggulan metode homeschooling yang perlu para orang tua ketahui.
1. Waktu dan durasi belajar lebih fleksibel
Berbeda dengan sekolah formal, di mana jam belajar para siswa telah ditentukan oleh sekolah. Pada metode homeschooling, jadwal belajar bisa dilakukan fleksibel, sesuai dengan kebutuhan para siswanya. Artinya, para orang tua dapat menyesuaikan jam belajar anak sesuai dengan keinginan. Cara ini dianggap dapat membantu anak-anak untuk tetap fokus bukan?
Jika jam belajar di sekolah formal biasanya cukup panjang, apalagi saat ini telah diterapkan sistem fullday school. Jam belajar yang terlalu panjang, cenderung membuat anak jadi tidak fokus belajar. Hal ini berimbas pada penyerapan materi pelajaran yang kurang maksimal. Sementara, homeschooling memiliki waktu belajar yang lebih singkat, tetapi tetap berkualitas.
2. Proses belajar mengajar jadi lebih fokus pada anak
Kelebihan homeschooling selanjutnya adalah proses belajar mengajara menjadi lebih fokus terhadap anak. Pasalnya, anak akan mendapatkan perhatian sepenuhnya dari guru yang mengajar di rumah. Hal ini akan membantu anak untuk dapat lebih fokus dan lebih mudah menerima materi pelajaran yang diberikan.
Berbeda dengan proses belajar di sekolah formal, di mana seorang tenaga pengajar (guru) akan mengajar kepada anak-anak dalam satu kelas, sehingga perhatiannya tentu akan terbagi-bagi. Dalam hal ini, orang tua juga tidak bisa memantau proses belajar mengajar di sekolah formal.
3. Meningkatkan quality time
Proses belajar mengajar dilakukan di rumah, sehingga orang tua dapat menemani atau memantau putra putrinya. Hal ini tentu akan menjalin hubungan yang lebih baik antara anak dan orang tua, karena hampir sebagian besar waktu dihabiskan di rumah. Bonding antara orang tua dan anak pun menjadi lebih erat.
Selain itu, orang tua juga bisa lebih maksimal untuk memantau tumbuh kembang anak, sekaligus bisa juga mencari tahu apa saja bakat dan minatnya.
4. Menjaga anak dari korban bullying
Mungkin kita sering melihat perilaku bullying yang dilakukan oleh teman-temannya saat di sekolah ataupun di luar sekolah. Tindakan bullying sangat dilarang, karena sangat berpotensi akan memengaruhi kesehatan mental anak sejak dini. Orang tua juga kesulitan untuk mengawasi secara penuh pergaulan anak di sekolah.
Berbeda dengan homeschooling, di mana anak akan belajar penuh di rumah saja. Ini artinya anak-anak akan terhindar dari perilaku bullying, karena proses belajar mengajar berada di bawah pengawasan penuh dari orang tua. Orang tua juga jadi lebih tahu dengan siapa anak bergaul dan karakter masing-masing temannya.
5. Belajar untuk upgrade wawasan dan pengetahuan
Pada metode homeschooling, anak-anak digembleng untuk belajar agar mendapatkan wawasan dan pengetahuan yang baru, bukan untuk mengejar nilai dan rapor. Hal ini mampu meningkatkan wawasan yang lebih luas kepada anak didiknya.
Berbeda dengan sekolah biasa, anak-anak cenderung berkompetisi untuk mendapatkan nilai terbaik dalam segala mata pelajaran. Sistem pengajaran pun terkesan lebih mementingkan nilai daripada pengetahuan atau wawasan yang diserap oleh siswanya. Padahal mungkin ada beberapa mata pelajaran yang mungkin saja tidak dapat dikuasai oleh siswa tersebut, walaupun sudah mencoba semaksimal mungkin.
Kekurangan Homeschooling bagi Anak-anak
Selain memiliki keunggulannya, metode pengajaran homeschooling juga memiliki kelemahannya. Mari sama-sama kita simak di bawah ini guys!
1. Anak jadi cenderung kurang interaksi dan sosialisasi
Proses belajar mengajar yang dilakukan di rumah, ternyata memengaruhi kehidupan sosial anak. Siswa jadi kurang berinteraksi sosial dengan teman-teman sebayanya. Bahkan anak cenderung kurang bergaul dalam kehidupan bersosial, berorganisasi dan yang paling parahnya lagi kurang bisa bekerja sama dalam sebuah team.
Berbeda dengan pendidikan di sekolah formal, anak-anak akan mudah bergaul dan memiliki banyak teman sebaya di sekolahan. Pergaulannya cenderung lebih luas, sehingga akan memengaruhi kehidupan sosilanya. Anak-anak juga jadi lebih mudah untuk berorganisasi hingga bekerja sama dalam team.
2. Daya saing anak cenderung lemah
Kelemahan metode homeschooling yang berikutnya adalah daya saing anak cenderung menjadi lemah, karena anak akan terbiasa "sendiri" saat sekolah. Hal ini juga akan berdampak dalam proses pengambilan keputusan, karena masih tergantung dengan orang tuanya di rumah.
Sebaliknya, sekolah formal memungkinkan siswa-siswinya untuk bersaing secara positif, dalam hal ini persaingan nilai dan mata pelajaran, sehingga anak-anak akan terpacu untuk bisa menjadi juara kelas.
3. Belum ada standarisasi kurikulum
Metode pengajaran homeschooling biasanya belum ada standarisasi kurikulum yang pasti (apalagi kurikulum internasional), sehingga dianggap sebagai salah satu kekurangannya. Hal ini bisa saja si anak akan tertinggal pengetahuan dalam materi pelajaran tertentu.
Para pengajar homeschooling, tentu akan berusaha lebih giat lagi untuk menyamakan materi pelajaran, agar anak dapat mengikuti ujian kenaikan kelas. Namun ada juga yang pada akhirnya mengikuti kurikulum sekolah formal, tetapi pelaksanaannya dianggap tidak efektif jika diterapkan di rumah.
4. Dibutuhkan komitmen penuh dan rencana yang matang
Metode homeschooling sepenuhnya dapat berhasil pada anak atau tidak. Hal ini tergantung dari komitmen para orang tua serta perencanaan yang telah disusun sebelumnya. Pasalnya, seluruh proses belajar mengajar anak benar-benar berada di tangan guru homeschooling.
Pekerjaan sebagai tenaga pengajar homeschooling harus dilakukan secara penuh, agar anak tidak ketinggalan pelajaran dengan teman sebayanya. Maka dari itu, sangat diperlukan komitmen, waktu dan juga tenaga dari seorang guru homeschooling.
5. Harga yang relatif lebih mahal
Jika berbicara soal harga, homeschooling jelas dipatok dengan biaya yang lebih tinggi jika dibandingkan sekolah formal. Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk mempertimbangkan matang-matang sebelum memasukkan anak ke homeschooling yang tepat agar tidak sia-sia.
Biaya tinggi yang harus dikeluarkan orang tua dalam homeschooling, tentu harus dilakukan secara kontinyu hingga proses pendidikan pada anak selesai. Jadi, pikirkan secara matang ya, sebelum memilih metode homeshcooling.
Nah itu tadi kelebihan dan kekurangan homeschooling yang perlu Anda ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat ya, sekaligus bisa menjadi pertimbangan bagi para orang tua sebelum memilih homeschooling.