Hangout atau berkumpul bersama teman merupakan cara seru untuk melepas penat dari rutinitas sehari-hari. Tidak sedikit orang yang merindukan momen ini. Lantaran kesibukan yang padat, kebanyakan dari mereka tidak sempat untuk menikmatinya.
Namun sayangnya, saat ini acara berkumpul terkadang sering kali terasa sia-sia, lantaran sebagian orang terlalu sibuk dengan ponselnya masing-masing. Mau nongkrong seseruan kok malah main hape. Jangan ya dek ya!
Mengenal Fenomena Phubbing, Kebiasaan Buruk yang Bisa Merusak Kebersamaan
Fenomena ini disebut juga phubbing (phone snubbing), yaitu kebiasaan mengabaikan orang sekitar, karena asyik bermain gawai atau ponsel. Fenomena ini sering kita jumpai di era digital saat ini. Bahkan banyak kok yang nongkrong hanya untuk mabar alias main bareng game, seperti Mobile Legend atau lainnya.
Kebiasaan phubbing ini bisa berdampak buruk bagi orang-orang di sekitarnya. Bahkan persahabatan bisa saja secara perlahan tergerus akibat ada orang yang terlalu fokus dengan ponselnya ketika berkumpul bersama, tanpa interaksi dengan orang sekitarnya.
Phubbing biasa terjadi di kalangan Gen-Z, yang memang sedari kecil telah familiar dengan teknologi berbasis internet. Mereka menghabiskan banyak waktu untuk berselancar di dunia maya dan mengakses ponsel mereka.
Penyebab Fenomena Phubbing
Kebiasaan phubbing bisa menimbulkan rasa tidak peduli dengan situasi sekitar, karena terlalu asyik bermain gawai. Mari kita cari tahu apa penyebabnya berikut ini :
1. Kecanduan
Kecanduan ini meliputi beberapa hal, seperti kecanduan ponsel, kecanduan main game, kecanduan teknologi, kecanduan internet hingga kecanduan media sosial.
2. Rasa tidak percaya diri
Rasa tidak percaya diri ketika bertatap muka secara langsung, bisa menyebabkan seseorang merasa lebih nyaman untuk berinteraksi lewat ponsel. Pada akhirnya malah mengabaikan lawan bicara atau kelompok sosialnya.
3. FOMO (Fear of Missing Out)
Seseorang bisa saja terjebak dalam situasi phubbing, ketika ia merasa ketakutan kehilangan informasi penting di atau ketinggalan hal-hal viral di media sosial, sehingga ia terdorong untuk mengakses informasi lewat ponsel.
4. Bosan dan kesepian
Rasa jenuh dan tidak memiliki banyak waktu luang serta tidak memiliki aktivitas, akan mengalami kondisi ketidakpuasan secara psikologis. Hal ini akan mendorong seseorang berlama-lama berselancar di ponselnya.
Tips Mengatasi Masalah Phubbing
Jangan sampai acara nongkrong kamu atau acara kumpul keluarga berubah menjadi membosankan, lantaran sebagian orang terlalu asyik dengan gawainya masing-masing. Yuk segera cegah phubbing dengan cara berikut ini :
1. Membangun kesadaran diri
Sebaiknya kamu menyadari bahwa sebenarnya penggunaan ponsel sangat bisa diatur sebaik mungkin, agar tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain. Sehingga kamu bisa menghindari phubbing.
2. Pahami aturan penggunaan gawai
Agar tidak terjadi phubbing, sebaiknya kamu dan teman-temanmu ataupun keluarga, membuat aturan penggunaan gawai ketika berkumpul. Setiap orang berkomitmen untuk mematikan ponsel, sehingga bisa menjaga kualitas waktu bersama.
3. Tetapkan aturan zona bebas gawai
Tidak hanya nongkrong bareng teman saja, kamu juga perlu menentukan area di rumah, seperti ruang makan atau ruang keluarga, sebagai zona bebas gawai. Dengan demikian aturan ini bisa membantu seseorang dan anggota keluarga untuk fokus pada interaksi.
4. Buat acara seru saat berkumpul
Buat komitmen dan kesepakatan bersama untuk meletakkan gawai selama berkumpul. Lalu lakukan aktivitas bersama, misalnya saja bermain game tradisional kelompok, olahraga bersama atau sharing bersama.
5. Jadi contoh teladan bagi anak-anak
Jika anak-anak mengalami phubbing, maka sebaiknya mengecek apakah kedua orang tua juga melakukan hal yang sama. Padahal seharusnya orang tua menjadi contoh terbaik bagi anak-anaknya di rumah. Maka dari itu, mulai dari orang tua dulu menjauhi phubbing di rumah, agar anak-anak tidak meniru.
Konklusi
Sudah saatnya kamu tinggalkan kebiasaan phubbing untuk menjaga kualitas kebersamaan bersama teman maupun keluarga tercinta. Sering-seringlah berinteraksi secara sosial ketika nongkrong atau berkumpul. Tidak ada salahnya kan, jika melupakan ponsel sejenak selama berkumpul?
Jika kebiasaan bermain ponsel masih sulit ditinggalkan. Sudah saatnya kamu menemui psikologi, agar waktumu tidak terbuang sia-sia dengan hanya menatap layar ponsel ketimbang berinteraksi dengan orang-orang di sekitarmu.
Semoga bermanfaat!