LWN7LGF8LWJcNaBdMWNcNqp4x7ogxTcoAnUawZ==
MASIGNCLEANLITE103

Mengenal Generasi Strawberry. Apakah Kamu Termasuk?

Mengenal Apa Itu Generasi Stroberi

Baru-baru ini muncul istilah baru yang cukup populer di kalangan anak muda, yaitu "strawberry generation" atau generasi stroberi. Istilah ini menjadi perbincangan hangat lantaran julukan generasi ini terdengar cukup unik. Penasaran kan? Yuk baca terus artikelnya sampai selesai ya guys!

Banyak dari kita yang mungkin saja masih asing dengan istilah generasi stroberi, karena biasanya kita mendengar istilah generasi sandwich, generasi milenial ataupun Gen-Z. Lantas, apa itu generasi stroberi?

Mengenal Generasi Strawberry 

Seorang Guru Besar Universitas Indonesia bernama Rhenald Kasali pun angkat bicara mengenai hal ini. Menurutnya generasi stroberi merupakan sebuah istilah yang mencerminkan generasi muda yang memiliki kemiripan dengan buah stroberi.

Seperti kamu ketahui, buah stroberi dikenal buah yang menarik dilihat dan enak terasa manis, tetapi juga sangat rentan. Apa halnya?

"Stroberi 🍓 kan buah yang bentuknya bagus, tetapi teksturnya lembek. Kalau disikat sedikit, bonyok, tetapi buah itu bagus sekali, ujar Rhenald Kasali dalam wawancara dengan Kompas.com pada Senin (28/10/2024).

Istilah ini mencerminkan generasi muda saat ini yang memiliki potensi luar biasa, tetapi sangat mudah rentan dan tertekan.

Julukan untuk orang tua dari generasi stroberi kerap disebut sebagai "strawberry parents", yang cenderung memberikan fasilitas dan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan anak agar mereka bisa tampil dengan baik.

Rhenald Kasali menambahkan, orang tuanya memiliki uang untuk mengubah penampilan anaknya menjadi terlihat lebih bagus.

"Nah, anak-anak sekarang ini karena orang tuanya punya uang, itu bisa dibikin jadi bagus penampilannya. Beli pakaian yang bagus, bahasa Inggris pun bagus, bisa keren menciptakan dirinya di media sosial, bisa foto lalu diedit," kata Rhenald Kasali.

Penampilan Bagus, tetapi Mudah Rapuh

Coba deh kamu lihat saat ini ada sebuah generasi muda yang penampilannya bagus dan keren, tetapi mereka sangat rapuh dan dianggap tidak mampu bertahan lama dalam menghadapi berbagai tantangan.

Dijewer sedikit sama guru di sekolah, yang jelas-jelas kesalahan siswanya sendiri, eh malah mengadu ke orang tuanya. Lalu orang tuanya merasa memiliki banyak uang, melaporkan gurunya ke polisi, karena dianggap melakukan kekerasan terhadap anak didiknya. Huh dasar CENGENG!! 

Coba bandingkan dulu dengan generasi sebelumnya, yang bermental baja. Tangannya dipukul pakai penggaris kayu oleh gurunya, siswa waktu itu tidak pernah mengadu ke orang tuanya.

"Mereka juga tidak punya permanent ownership, lebih mencintai dirinya sendiri dan enggak mau ribet," ujar Rhenald Kasali lagi.

Penyebab dari semua ini adalah akibat pola asuh yang kurang baik dari orang tua dan mengkhawatirkan anak-anak mereka. Mereka juga selalu dimanja oleh orang tuanya.

"Orang tua khawatir berlebihan sama anaknya. Daripada anak merengek, lebih baik dikasih handphone. Kalau handphone hilang, langsung dibelikan yang baru," ucap Rhenald Kasali.

Akibatnya, anak-anak tidak memahami konsekuensi dari tindakan mereka. Mereka tidak pernah menghadapi suatu masalah atau tekanan, sehingga menjadi "lembek."

"Jadi, tampak bagian depannya bagus, tetapi sebenarnya mereka lembek," tutup Rhenald Kasali.

Konklusi

Sudah jelas kan, mengapa mereka dijuluki sebagai generasi stroberi yang teksturnya lembek, karena mereka dinilai tidak kuat menghadapi tantangan dan tekanan, padahal penampilan dari luarnya bagus dan keren.

Bahkan tidak sedikit karyawan dari Gen-Z yang dipecat dari pekerjaannya, karena dinilai tidak mampu menghadapi tantangan dan berbagai tekanan dalam dunia kerja. Mereka dianggap belum siap untuk menghadapinya. Baca artikelnya di sini : Banyak Gen-Z yang Dipecat oleh Perusahaan. Ini 10 Alasannya!

Semoga bermanfaat 

Share This Article :
836955841360431299